Sunday, March 20, 2011

CMM

Capability Maturity Model disingkat CMM adalah model kematangan kapabilitas) adalah suatu model kematangan kemampuan (kapabilitas) proses yang dapat membantu pendefinisian dan pemahaman proses-proses suatu organisasi.

Dalam pelaksanaan teknisnya, CMM terdiri dari 5 level dilihat dari tingkat kematangan Software Process.
Kelima level tersebut terdiri dari:
Level 1: Initial
Level 2: Repeatable
Level 3: Defined
Level 4: Managed, dan
Level 5: Optimizing

Level1 Initial
Seluruh organisasi atau perusahaan perangkat lunak awalnya berada pada tingkatan ini, pada tingkatan ini semua proses pembuatan perangkat lunak hanya berorientasi pada hasil atau produk tanpa memperhatikan proses pembuatannnya.

Umumnya kualitas perangkat lunak yang dihasilkan sangat bervariatif, kadang bagus dan bisa juga buruk, kualitas produk yang tidak stabil dikarenakan tidak ada proses perencanaan, pendokumentasian, dll.

Selain itu umumnya organisasi pada tingkatan ini sangat bergantung pada satu atau beberapa orang dalam pembuatan perangkat lunak, jadi apabila orang yang bersangkutan keluar dari suatu organisasi maka dapat mempengaruhi kelancaran bisnis dan hal tersebut seharusnya tidak boleh terjadi.


Level2 Repeatable
Organisasi yang berada para tingkatan ini memiliki tiga tahapan dalam membuat suatu perangkat lunak, yaitu persiapan, pengerjaan, dan evaluasi. Dalam tahap persiapan dilakukan aktifitas seperti pendefinisian kebutuhan, perencanaan / jadwal pembuatan perangkat lunak, dan koordinasi seluruh elemen yang terkait.

Dengan adanya tahap persiapan maka kerugian dalam pembuantan perangkat lunak dapat dikurangi, karena suatu organisasi sudah mempunyai rencana, jadwal, dan cara yang jelas. Setelah proses pembuatan perangkat lunak selesai, maka produk yang dihasilkan akan dievaluasi apakah sudah sesuai dengan kebutuhan yang telah didefinisikan, jika tidak sesuai maka akan dilakukan perbaikan.

Dengan adanya tahapan ini setiap produk yang dihasilkan dapat dijamin kualitasnya dan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Umumnya organisasi pada tingkatan ini memiliki modul-modul yang telah dibuat sebelumnya dan dapat digunakan kembali ketika suatu proses memiliki tahapan yang sama, sehingga mempercepat proses pembuatan perangkat lunak.

Level 3 Defined
Pada tingkatan ini organisasi sudah memiliki acuan pasti dalam membuat perangkat lunak, dengan menggunakan acuan tersebut seluruh elemen yang terkait dalam pembuatan perangkat lunak bekerja dengan cara dan model yang sama, sehingga ketika proses penggabungan beberapa elemen yang berbeda dapat disatukan dengan mudah.
Dengan itu waktu dan resiko pembuatan perangkat lunak dapat lebih terkendali dan produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.

Level 4 Managed
Tingkatan ini organisasi mampu melakukan prediksi tentang perangkat lunak yang akan dibuat, sehingga dapat melakukan antisipasi kemungkinan kegagalan suatu perangkat lunak.

Dengan itu kerugian yang harus ditanggung menjadi lebih kecil, selain itu pada tingkatan ini organisasi memiliki ukuran tertentu (tingkat kesalahan < 5 %) tentang kualitas perangkat lunak yang dihasilkan.

Apabila perangkat lunak yang dihasilkan memiliki nilai kurang dari yang telah ditentukan dalam organisasi maka perangkat lunak tersebut tidak layak untuk dan harus diperbaiki terlebih dahulu agar sesuai dengan nilai yang telah ditentukan.

Level 5 Optimizing
Organisasi yang berada pada tingkatan ini, merupakan oraganisasi yang sudah sangat mapan dan konsisten dalam pembuatan perangkat lunak.

Mereka melakukan perbaikan dan pembaruan terhadap acuan yang telah dimiliki agar bekerja lebih baik dan optimal dengan cara menggunakan teknologi baru dan perbaikan proses yang terjadi di dalamnya.

Selain itu organisasi pada tingkatan ini mampu mecegah dan menanggulangi masalah yang mungkin terjadi dalam pembuatan perangkat lunak.

No comments:

Post a Comment